Blog ini seperti eskampiun….

Posts tagged ‘padangpanjang’

Galeri

Soal Jodoh di Masa Pandemi

begini nih kalo soal jodoh dihubungkan dengan pandemi covid19

.

Semoga wabah ini segera berlalu..

biar yang udah nikah segera resepsi

(lebih…)

Gambar

Tidak Bisa Hadir Di Acara Pernikahannya…??? Forgive me

Umumnya, orang-orang akan mengharapkan menikah satu kali seumur hidup, right?

Dan apa jadinya jika kita sebagai orang yang TERDEKAT dan DIUNDANG, tidak bisa menghadiri acaranya yang hanya sekali seumur hidup itu?

OK, rasa penyesalan akan hadir ketika tidak bisa menghadiri acara pernikahan seorang teman kita, apalagi teman yang SANGAT DEKAT, entah itu disebut sahabat atau apalah apalah. Rasa penyesalan itu (lebih…)

balasan SMS untuk Imelda

Apa kata mereka ketika saya kirim SMS, bahwa saya siang ini akan berangkat ke Padangpanjang.????

DJ:

Mak yang bener ni uni? Jam berapa uni berangkat?

Oke iyalah, hati2 ya uni. Sampai ketemu kembali.

(lebih…)

Galeri

Tidak Hanya di Jalan yang Macet, di Pipa juga

Shock, pagi-pagi liat bak kamar mandi onion-emoticons-set-6-38. Kamar mandi yang berwarna biru itu sekarang sudah bisa memberiku kejutan. Memang, aku memang suka kejutanonion-emoticons-set-6-50. tapi bukan seperti ini onion-emoticons-set-6-52. Bagaimana tidak, hanya ada 5 cm air dari dasar bak onion-emoticons-set-6-54. Hanya 5 cm, ini cuma bisa buat apa? Buat ngabsen, kalau di bak ada air?. Buat cuci kaki doank. Buat cuci tangan juga masih cukup deh kayaknya. Tapi itu nggak untuk nyuci deh. Cuma bilas aja, jangan pakai sabun ntar nggak cukup airnya.

Untuk sekedar memberi gambaran, aku tertarik untuk mengukur volume bakonion-emoticons-set-5-31. mencoba menerapkan ilmu matematika SD onion-emoticons-set-6-92

Diket: p= 105cm, l = 57 cm, t= 85 cm

Dit: V

Jwb: V= p x l x t = 508,725 liter onion-emoticons-set-6-51

dan kini, air yang ada hanya….
105 cm x 57 cm x 5 cm = 30 liter. Banyak juga ya. Eit, tunggu dulu, emang semuanya bisa digunakan??? Belum lagi ada endapan di dasar bak. 30 liter kalau di dalam galon emang banyak, lebih malah…. tapi ini masalahnya si air ada di dalam bak. Ada dihamparan bak. Tidak seberapa yang bisa dipakai. Kalau dipaksain ambil bisa tumpul tu gayung.

Belum lagi tumpukan piring kotor di bak cuci piring. Haarrrgghhhh, menyebalkan.

“Air sudah 3 hari mati”, kata Papa. Papa tau dari tetangga.

Wajar saja kami tidak mengetahui hal tersebut. Secara, selama tiga hari berturut2 kami tidak berada di rumah, berlebaran kesana-sini.

Ah, tidak segitu parahnya kok. Masih ada, 1 bak lagi. Bak yang berwarna pink dengan ukuran yang kurang lebih sama dengan bak yang biru tadi. Baknya penuh? tidak. Hanya ada separoh. Cukuplah buat mandi 1 keluarga. Permasalahannya kemudian adalah……

Pagi ini akan ada tamu dari kakak Papa. E, jangan salah dulu. Tamu yang akan datang itu ada 3 generasi. sekali lagi, TIGA GENERASI… Iya, kakaknya papa sudah punya cucu. (Mel, Papa kamu kapan nimang cucu? Husss… masih lama). Aku list satu-satu ya…

  • Kakak papa bersama suaminya
  • Punya anak 8 orang. Namanya aja aku nggak hafal semua. Semua cowok.
  • dari 8 itu, 3 atau empat sudah punya istri
  • anak yang pertama punya anak 2 orang, anak yang ke dua punya anak 1 orang
  • Belum lagi kabarnya, juga ada mertua.

Bayangkan betapa…. Betapa tidak cukupnya air iniiii….. minimal untuk ngambil wudhu’ aja belum tentu cukup. Permasalahan tidak separah itu kok. Toh ternyata yang datang tidak lengkap. Tapi belasan juga, sekitar 14. Aku lupa ngitungnya. Tapi tetap juga air tidak cukup. Untung ada sumber air yang tidak terlalu jauh. Tapi jauh juga sih. Dan terpaksa harus ngangkat-ngangkat baskom besar. Dengan jarak sekitar 35m. Op, jangan sepele dulu.Mending kalau jalannya mulus macam jalan tol. Ini mah, naik turun. Melelahkan, tapi demi pelayanan menjamu tamu, hal itu bukan masalah.

Padangpanjang, terkenal dengan kemacetan dikala lebaran. Terlebih di kelurahan silaing bawah. Wajar saja, disini ada beberapa spot wisata kuliner, wisata sejarah dan wisata hiburan. Belum lagi ini jalan utama penghubung kota besar BUKIT TINGGI-PADANG. Belum lagi di penghujung kalan kelurahan ini, jalanannya terjal. Maklum, berbelok-belok. Ah, pokoknya ada banyak alasan untuk kemacetan disini dan juga banyak alasan saya dalam mengutarakan ‘musibah’ krisis air. Heheehe….

Sebenarnya siapa sih yang harus disalahkan atas kejadian ini? Orang PDAM? Jangan menyalahkannya. Saya yakin, petugas PDAM juga berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Memangnya merencanakan itu gampang apa? Saya sudah merasakan betapa susahnya merancang itu dalam tugas besar PAM di bangku kuliah saya. Benar-benar SUUUUSAAAHHH…. Tapi, memang itu tugas mereka bukan? Mereka digaji untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.

Berdasarkan aspek penting dalam pelayanan, harus ada 3 hal yang harus dipenuhi. KUANTITAS, KUALITAS dan KONTINUITAS. Secara kuantitas, kapasitas air harus memenuhi kebutuhan masyarakat. Secara kualitas, air harus sesuai dengan standar air minum yang telah ditetapkan oleh mentri kesehatan No. 492/ MENKES/ PER/ IV/ 2010  tentang persyaratan kualitas air minum. Dan secara kontinuitas, air  nggak boleh ikutan macet. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab kemacetan air itu? Banyak hal yang menyebabkannya: jumlah penduduk yang semakin bertambah, instalasi yang fungsinya mulai menurun sehingga menyebabkan kebocoran, belum lagi masyarakat yang mencuri air… wah banyak deh pokoknya….
Eh, udah dulu ya, mau ngangkat air dulu nih. Selamat berlebaran….

Galeri

#6 Ramadhan 1435 H

at Padang Panjang

DSC00008 - Copy