Blog ini seperti eskampiun….

Kebaya dan Batik?

Di acara TV, mereka membahas tentang peringatan Hari Kartini. Aku bisa memaknai hari Kartini dengan apa ya? Bingung, tidak ada ide. Kalau kebaya, aku memang belum punya. Aku ingin memakai kebaya pertamaku di hari wisuda ku nanti dan kemudian diikuti dengan di hari pernikahanku nanti. Amin. Kalau mengenakan batik, memangnya aku mau pergi ke mana pakai baju batik? Hari ini aku tidak ada jadwal ke kampus. Apa yang harus aku lakukan?

>> setelah menonton berita<<

Emansipasi Wanita

O, aku tau. Dalam rangka emansipasi wanita lebih baik aku memperbaiki sepedaku. Hampir 4 bulan aku sudah tidak ada menggunakan sepedaku lagi, akhir-akhir ini memang kalau pergi-pergi aku tanpa sepeda. Ke kampus bareng teman, atau memakai motor teman, berjalan kaki dan memanfaatkan fasilitas kampus -bus. Jadi sekarang, tidak ada salahnya aku meremediasi (memperbaiki) sepedaku ini. Ternyata, masalah pada sepeda ini ada 4:

  1. Bannya kempes
  2. Kunci stang tidak bisa dibuka
  3. Berkarat
  4. Keranjang yang sudah tidak bagus lagi

Untuk masalah pertama dan kedua, aku memang tidak bisa menanganinya sendiri. Jadi aku bawa saja ke bengkel. Tapi sebelum itu, aku harus membersihkan karatannya dulu. Katanya Gina, karatan itu bisa dihilangkan dengan minyak goreng. Tapi berhubung di kost tidak ada minyak goreng jadi aku mensubstitusi (mengganti) dengan body lotion. Sedikit perangsuran, jadi untuk mengkatalisnya (mempercepat proses) aku mencari benda tajam yang bisa aku manfaatkan. O, ternyata aku menemukan pecahan keramik di garasi. Pecahan itu aku lapisi dengan kain, aku bersihkan karatan sepeda dan sip, sepedapun kinclong. Selanjutnya aku menyerahkan ke abang bengkel. dan mengenai poin yang ke 4, sepertinya aku menunda dulu untuk membeli keranjang sepeda yang baru yaitu setelah sepeda di perbaiki.

>>setelah membersihkan sepeda<<

Pendamping hidup

“ Ya Allah, Jk ak jth cinta, cntaknlah ak pd ssorg yg mlabuhkn cntany pdMu, agr btmbh kkuatanku utk mcntaiMu…”

Itu adalah penggalan isi SMS dari provider. Biasanya aku kesal kalau membuka inbox dan itu adalah SMS dari provider. Tapi tidak untuk kali ini. Ya, walaupun lanjutan dari SMS itu adalah

“…psg RBT ini di bla bla n bla…”

>> setelah menyimpan SMS di draft<<

Menjadi seorang ibu [part 1 of 2]

Ibu? Maksudnya apa cobak?

Hahaha… ibu maksudku disini adalah ibunya anak-anak. Anak-anak siapa? Anak-anak kucing. Iya, aku ingin mendisiplinkan anak-anak kucing yang ada di kost. Jumlahnya ada 4 ekor. Aku tidak tega membuang mereka. Mungkin lebih baik aku merawat mereka. Ya, itu kalau berhasil. Semoga saja.

Dimulai dari plan A. Mengangkat mereka lalu meletakkan ke kardus. Mereka belum terbiasa dengan manusia. Begitu aku sentuh mereka langsung lari. Selanjutnya plan B, biasanya kucing tertarik dengan benda yang bergerak-gerak. Aku ikat sebuah manik dengan sebuah benang. Aku memang berhasil membuat mereka tertarik tapi tidak berhasil memasukkan mereka ke kardus. Selanjutnya plan C, biasanya kucing suka ikan. Aku bela-belain beli ikan untuk makan mereka meskipun pagi itu aku sendiri juga belum sarapan. Ikan yang bernama teri itu memang mereka makan, tapi cara ini tidak berhasil untuk memasukkan mereka ke kandang. Aku tidak tau, ini kucing bodoh atau bagaimana. Begitu teri aku letakkan, dia tidak mau memakannya. Dia hanya memakan teri yang dia lihat jatuh dari tanganku. Itu induknya, apalagi anak-anaknya. O, aku capek.

>>ketika beistirahat<<

Bergabung dengan para Lelaki ini

Tiba-tiba ipur menelponku

“koro-koro yok, Im”

Ya, baiklah aku pergi koro-koro. Refreshing bersama Ipur, Rudi, Ian dan satu orang lagi yang tidak mau disebutkan namanya. Dua jam bersama lepaskan beban selama ini. Aku memang jarang-jarang hang out bersama pria-pria ini. Terasa kaku, but, it’s OK. Bahasa Inggris mereka keren, terlihat dari mereka bisa ngeRep dalam bahasa inggris. Aduh, aku sebagai orang yang mereka puji karena IPku melebihi IP mereka, padahal aku bukanlah apa-apa.

>>setelah makan ayam bakar bersama Ipur, sepulang koro-koro<<

Menjadi seorang ibu yang baik part 2 of 2

Setelah pulang dari koro-koro, aku melanjutkan planning yang sempat tertunda tadi. Plan D, aku meminta bantuan Gina untuk mengangkut kucing-kucing itu. Tapi, gagal. Kucingnya takut. Mereka menyerunduk di bawah kursi, dibelakang pigura dan sebagainya. Plan E, dimana plan D dimix dengan plan C. Gagal juga.

Sorenya ada Lena dan Fadil datang ke kost. Plan F, aku meminta bantuan mereka untuk memasukkan kucing ke kandang barunya. Kucing-kucing itu memang lincah, sekitar satu jam Lena dan Fadil mengusahakannya. Berhasil. Tetapi begitu mereka pulang, kucing-kucing itu keluar lagi dari kandangnya. O, yasudahlah. Aku capek.

>> Magrib<<

Hello, tugas besar

Beberapa hari belakangan aku memang tidak ada menyentuh tugas besar. OK, baiklah. Malam ini aku akan mengangsurnya. Tschüss

>>makan malam<<

Comments on: "71: Ini kartiniku, Apa kartinimu?" (8)

  1. kimcil balap said:

    Amin.. Semoga apa yang dicitakan dan diimpikan terkabul…..

    Ini impian saya, ngak banyak sih…

    Harapan Lebih Baik Ditahun Baru

    Suka

  2. coretankecil said:

    eh aku sempet kaget sama yang ‘tidak ingin disebutkan namanya’ untuk segera ingat.. haha hampir teceplos sama dedek 😀
    taun ini harus pake kebaya kita ya im.. amiiin.. 🙂

    Suka

Mau meninggalkan Jejak? Silahkan Like Pada Facebook/ Follow Pada Twitter/ Tinggalkan Komentar Di Bawah Ini :) Terimakasih :)